fbpx

Belajar Sepanjang Hayat, Siapkah Anda? Ikutilah 3 Langkah Ini

Mindset Belajar

Belajar adalah sebuah proses yang seringkali rasanya berat untuk dijalani, tidak heran jika banyak orang yang jatuh bangun hingga berurai air mata hanya untuk berjuang menyelesaikan sebuah pembelajaran dari suatu ilmu sampai akhir. Menariknya, masih banyak masyarakat Indonesia yang beranggapan bahwa definisi belajar sama dengan wajib sekolah 9 tahun. Padahal, Nelson Mandela pernah berkata bahwa belajar adalah hidup itu sendiri. Belajar bukan hanya di bangku sekolah atau kuliah saja. Setiap hari dan setiap saat adalah sarana belajarnya manusia. Bisa jadi mindset seperti ini yang masih membuat banyak masyarakat Indonesia berhenti untuk terus belajar selepas dinyatakan lulus dari bangku sekolah dan kuliah. Maka kita tidak perlu heran jika bertemu dengan teman lama yang ketika di sekolah dulu sangat pintar, tapi setelah kita bertemu lagi di masa dewasa, nasibnya saat ini di luar ekspektasi kita semasa sekolah dulu. Mungkin, salah satu alasannya adalah karena ia memilih untuk berhenti belajar.

Barangkali Anda pernah memiliki pengalaman yang sama dengan Saya. Belum lama, saya bertemu dengan seorang kawan dari masa SMP dulu. Sudah lama kami tidak bertemu, mungkin sekitar 7 tahun pasca lulus dari SMP. Saya berbincang cukup lama dengannya, menceritakan kenangan sekolah dulu, hal-hal menarik yang kami temui selama ini, hingga membicarakan impian masa depan. Namun, tahukah Anda betapa terkejutnya saya ketika kawan lama saya berkata, bahwa ia sudah berhenti untuk belajar sejak lulus dari bangku SMP. Baginya, belajar adalah proses yang sangat menyiksa dan melelahkan. Ia berkata, tidak sanggup lagi untuk bersusah-susah mempelajari ilmu yang ia tidak senangi. Lantas, saya bertanya kepadanya mengenai cita-citanya saat ini dengan ketidakinginannya untuk belajar tersebut. Dua kali saya terkejut, karena ia menjawab bahwa cita-citanya adalah menjadi seorang enterpreneur. Logika saya berkata, bukankah untuk menjadi seorang enterpreneur justru perlu sangat banyak belajar dan menjadi sosok yang cerdas?

Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat

Dari pengalaman tersebut saya semakin sadar bahwa ternyata ada banyak orang yang menginginkan sesuatu dengan cara yang instan. Padahal sebenarnya, perkembangan kualitas diri manusia kita dapatkan ketika tengah menjalani proses, bukan ketika telah mendapatkan hasil. Alangkah mirisnya jika ternyata ada banyak orang-orang di sekitar kita yang tidak mau berusaha. Sebenarnya itu menjadi tugas kita, para pembelajar sejati, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya belajar sepanjang hayat, atau yang sering disebut dengan Long Life Learning. Karena dalam hidup, kita tidak bisa selalu bergantung pada manusia lainnya, ada kalanya kita harus bisa melakukan segala sesuatunya secara mandiri. Akan ada kalanya kita perlu menjadi pintar di berbagai macam pengetahuan untuk keberlangsungan hidup itu sendiri.

Lalu, bagaimana caranya untuk menumbuhkan jiwa pembelajar sepanjang hayat?

Mantapkan Niat Belajar dan Catat Tujuan

Kita tidak dapat memungkiri bahwa niat adalah pondasi paling dasar yang akan membawa seseorang menuju pada impiannya. Kita dapat melihat seberapa besar niat seseorang dari cerminan usaha yang dilakukannya. Motivasi dalam belajar akan muncul apabila kita sudah memantapkan niat 100% penuh untuk menjadi pembelajar sejati. Ketika niat Anda telah ter-upgrade dengan baik, maka mencatat adalah tugas selanjutnya. Mungkin Anda pernah mendengar pernyataan berikut, bahwa 50% impian kita sesungguhnya sudah tercapai ketika kita menuliskannya di atas kertas secara detail, yang berarti spesifik dan terukur. Dengan demikian, kita perlu untuk mencatat seluruh tujuan pembelajaran kita di buku khusus. Tulislah semua hal yang ingin Anda pelajari dalam hidup ini, beserta alasannya, dilengkapi dengan waktu dan kelengkapan lainnya yang Anda perlukan. Lalu bawalah buku catatan tersebut kemana pun Anda pergi, agar Anda selalu ingat untuk belajar.

Budayakan Membaca Buku

Buku adalah jendela dunia, bukanlah sekadar ungkapan belaka. Jika ada teman duduk tebaik di dunia ini, mungkin itu adalah buku. Kurang lebih begitu yang dikatakan oleh banyak tokoh literasi. Ketika kita tidak dapat belajar secara langsung dengan seorang guru, setidaknya kita bisa membaca buku. Dengan membaca, Anda bisa terus belajar dimana saja, tanpa mengenal waktu dan tempat. Melalui buku kita dapat mengetahui isi pikiran para penulis-penulis terdahulu mengenai keresahannya, gagasan luar biasanya, dan tentu saja ilmu itu sendiri. Membaca buku bagaikan berkomunikasi langsung dengan seorang penulis. Temukanlah kenikmatan dalam membaca, karena mereka yang memiliki budaya membaca di dalam diri, sesungguhnya adalah orang-orang yang beruntung. Buku yang selalu ada di genggaman Anda, sedikitnya telah menjadi salah satu bukti bahwa Anda adalah seorang pembelajar sejati.

Aktif Belajar dengan Diskusi dan Mencari Pengalaman Baru

Bertemu orang baru, kemudian berdiskusi, mempelajari pemikiran serta pengalaman satu sama lain adalah salah satu pembelajaran terbaik. Banyak yang berkata bahwa guru terbaik adalah pengalaman, maka poin tersebut perlu kita miliki sebanyak-banyaknya. Jangan biarkan diri Anda menjadi pasif dalam belajar. Jadilah aktif, carilah selalu peluang baru untuk belajar, atau Anda juga bisa menciptakan peluang Anda sendiri, misalnya dengan mengadakan forum diskusi bersama rekan kerja, teman lama atau keluarga. Lalu ingatlah untuk kembali kepada poin pertama, yaitu mencatat. Tulislah semua yang Anda dapatkan dalam proses belajar, agar bisa Anda ingat selalu di kemudian hari.

Jadi, sudah siapkah Anda untuk menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat? Mari renungkan, dan segera persiapkan diri dengan baik. Karena waktu akan terus berjalan, dan kesempatan tidak datang berkali-kali.

Selamat Hari Pendidikan Nasional 2021. Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar! Semoga Anda semua selalu semangat untuk belajar demi masa depan yang cemerlang.

Scroll to Top